Minggu, 07 Januari 2018

pengertian WEP

WEP (Wired Equivalent Privacy)

adalah suatu metode pengamanan jaringan nirkabel, disebut juga dengan Shared Key AuthenticationShared Key Authentication adalah metode otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP. Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke client maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk autentikasi menuju access point.

Cara memberikan password pada WEP terdiri dari 64 bit dan 128 bit dengan menggunakan format karakter Hexadecimal dan ASCII.

Jumlah karakter yang diberikan pada WEP:
-64 bit Hexadecimal terdiri dari 8 karakter ( angka 0-9 dan huruf A-F)
-64 bit ASCII  terdiri dari 5 karakter (seluruh karakter yang ada di keyboard)
-128 bit Hexadecimal terdiri dari 16 karakter (angka 0-9 danhuruf A-F)
-128 bit ASCII terdiri dari 10 karakter (seluruh karakter yang ada di keyboard)

Proses WEP Authentication:
  1. client meminta asosiasi ke access point, langkah ini sama seperti Open System Authentication.
  2. access point mengirimkan text challenge ke client secara transparan.
  3. client akan memberikan respon dengan mengenkripsi text challenge dengan menggunakan kunci WEP dan mengirimkan kembali ke access point.
  4. access point memberi respon atas tanggapan client, akses point akan melakukan decrypt terhadap respon enkripsi dari client untuk melakukan verifikasi bahwa text challenge dienkripsi dengan menggunakan WEP key yang sesuai. Pada proses ini, access point akan menentukan apakah client sudah memberikan kunci WEP yang sesuai. Apabila kunci WEP yang diberikan oleh client sudah benar, maka access point akan merespon positif dan langsung meng-authentikasi client. Namun bila kunci WEP yang dimasukkan client salah, access point akan merespon negatif dan client tidak akan diberi authentikasi. Dengan demikian, client tidak akan terauthentikasi dan tidak terasosiasi.

WEP dianggap mudah ditembus dengan metode sederhana sehingga perlu adanya enkripsi yang lebih kuat.


Ada dua cara untuk memasukkan WEP key:
1.kita atur secara manual
2.generate menggunakan passphrase.
Passphrase akan generate automatic WEP key untuk anda bila anda masukkan abjad dan tekan generate. Untuk pengatahuan anda, ia hanya boleh memasukkan 0-9 dan A-F(hexadecimal). Kepanjangan key bergantung jenis securiy anda, jika 64bit, anda kene masukkan 10key, dan untuk 128key anda kena masukkan 26key.  Tak boleh kurang dan lebih.

Rabu, 18 Oktober 2017

Pengertian DMZ dan konfigurasinya didalam debian

Apa itu DMZ ?
        DMZ itu singkatan dari De-Militarized Zone yang merupakan mekanisme untuk melindungi sistem internal dari serangan hacker atau pihak-pihak lain yang ingin memasuki sistem tanpa mempunyai hak akses. Sehingga karena DMZ dapat diakses oleh pengguna yang tidak mempunyai hak, maka DMZ tidak mengandung rule.

Pemakaian teknik DMZ
         Pemakaian teknik DMZ bisa diterapkan dalam membuat sebuah webserver lokal yang dapat diakses dari internet dengan teknikNAT (Network Address Translation) dan PAT (Port Adresses Translation).

Konfigurasi DMZ didalam debian 6



Didalam gambar topologi diatas terdapat 5 buah Server yang memiliki tugas masing-masing yang berada di area DMZ. Sekarang kita akan membuat bagaimana caranya apabila ketika seseorang mengakses ip publik jaringan kita, ia akan dialihkan secara otomatis ke area DMZ.

1. Buatlah sebuah file di direktori /etc/network/if-up.d/ bernama iptables-dmz:

# nano /etc/network/if-up.d/iptables-dmz

2. Isikan didalam file tersebut script dibawah ini :

#!/bin/sh

#Memperbolehkan akses forward dan keluar jaringan
iptables -A FORWARD -m state --state NEW,ESTABLISHED,RELATED -j ACCEPT
iptables -A OUTPUT -m state --state NEW,ESTABLISHED,RELATED -j ACCEPT

# DMZ untuk DNS
iptables -A INPUT -p tcp -d 200.100.1.1 --dport 53 -j ACCEPT
iptables -A FORWARD -p tcp -d 192.168.1.2 --dport 53 -j ACCEPT
iptables -t nat -A PREROUTING -p tcp -d 200.100.1.1 --dport 53 -j DNAT --to 192.168.1.2:53

iptables -A INPUT -p udp -d 200.100.1.1 --dport 53 -j ACCEPT
iptables -A FORWARD -p udp -d 192.168.1.2 --dport 53 -j ACCEPT
iptables -t nat -A PREROUTING -p udp -d 200.100.1.1 --dport 53 -j DNAT --to 192.168.1.2:53

#DMZ untuk Webserver
iptables -A INPUT -p tcp -d 200.100.1.1 --dport 80 -j ACCEPT
iptables -A FORWARD -p tcp -d 192.168.1.3 --dport 80 -j ACCEPT
iptables -t nat -A PREROUTING -p tcp -d 200.100.1.1 --dport 80 -j DNAT --to 192.168.1.3:80

#DMZ untuk FTP
iptables -A INPUT -p tcp -d 200.100.1.1 --dport 21 -j ACCEPT
iptables -A FORWARD -p tcp -d 192.168.1.4 --dport 21 -j ACCEPT
iptables -t nat -A PREROUTING -p tcp -d 200.100.1.1 --dport 21 -j DNAT --to 192.168.1.4:21

#DMZ untuk FTP Passive
iptables -A INPUT -p tcp -m multiport -d 200.100.1.1 --dport 5000:5005 -j ACCEPT
iptables -A FORWARD -p tcp -m multiport -d 192.168.1.4 --dport 5000:5005 -j ACCEPT
iptables -t nat -A PREROUTING -p tcp -m multiport -d 200.100.1.1 --dport 5000:5005 -j DNAT --to 192.168.1.4

#DMZ untuk Mail
iptables -A INPUT -p tcp -m multiport -d 200.100.1.1 --dport 80,25,110,143 -j ACCEPT
iptables -A FORWARD -p tcp -m multiport -d 192.168.1.5 --dport 80,25,110,143 -j ACCEPT
iptables -t nat -A PREROUTING -p tcp -m multiport -d 200.100.1.1 --dport 80,25,110,143 -j DNAT --to 192.168.1.5

#DMZ untuk Samba
iptables -A INPUT -p udp -m multiport -d 200.100.1.1 --dport 137:139 -j ACCEPT
iptables -A FORWARD -p udp -m multiport -d 192.168.1.6 --dport 137:139 -j ACCEPT
iptables -t nat -A PREROUTING -p tcp -m multiport -d 200.100.1.1 --dport 137:139 -j DNAT --to 192.168.1.6

exit 0


Simpanlah file tersebut dan jangan lupa berilah hak akses executable :

# chmod +x /etc/network/if-up.d/iptables-dmz

3. Restart komputer kalian.

4. Sekarang cobalah untuk mengakses masing-masing servis tetapi jangan menggunakan ip lokal milik server, melainkan menggunakan ip publiknya. 

Buka browser dan akses web ke alamat : http://200.100.1.1
Buka browser dan akses ftp ke alamat : ftp://200.100.1.1
Buka browser dan akses webmail (squirrelmail) ke alamat :http://200.100.1.1/squirrelmail
Buka File Manager (Nautilus jika di client Ubuntu dan Windows Explorer jika di client Windows) dan akses Samba file sharing ke : smb://200.100.1.1 (client Ubuntu) atau \\200.100.1.1 (client Windows)

Jika berhasil maka seluruh servis yang biasanya hanya dapat dibuka melalui ip lokal saja, sekarang juga dapat diakses dari ip publik yang berada di internet. Dengan konfigurasi ini pula, seluruh serangan yang dilancarkan oleh seseorang dari luar jaringan tidak akan bisa masuk ke jaringan internal, melainkan hanya bisa sampai ke area DMZ saja.


Sumber

Kamis, 12 Oktober 2017

Troubleshooting pada layer 1 ( Physical Layer )

Apa itu Physical Layer ?

          Physical layer adalah layer OSI yang terletak di paling bawah. Physical layer bertugas mendefinisikan media transmisi jaringan ke media fisik serta membawa sinyal ke layer yang lebih tinggi.

Physical layer memberikan hal berikut :
1. Data encoding (bagaimana merepresentasikan binari 1, menerima dan mengelola bit)
2. Physical medium attachment (mengakomodasi kemungkinan dalam berkomunikasi dengan media tertentu)
3. Transmission technique (transmisi digital atau analog)
4. Physical medium transmission (mentransmisikan bits sebagai electrical atau optical signal ke media fisik)

Mengindentifikasi masalah dalam physical layer 

Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data diatas media jaringan seperti kabel, radio dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit, pengaktifan dan pemutusan koneksi serta beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi seperti kabel UTP / STP, kabel koaksial atau kabel fiber optic. Protocol pada PHY Layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater; transceiver; kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) dan pengabelan untuk beroperasi.

Masalah - masalah pada physical layer

1.Masalah jaringan karena kegagalan kabel jaringan
              Ini merupakan masalah jaringan yang umum kita temui akibat putusnya kabel jaringan yang bisa mempengaruhi kinerja sebuah komputer dalam jaringan karena putusnya kabel patch kita karena digigit binatang atau sejenisnya.

2. Kerusakan pada kabel dan konektor jaringan
             Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan yang disebabkan oleh suatu hal, solusinya kita lihat dahulu apakah kabel yang kita gunakan itu benar-benar tidak bisa digunakan lagi atau masih bisa, jika tidak kita perlu menggantinya dengan kabel dan konektor yang baru atau jika yang rusak itu hanya pada konektornya namun kabelnya masih dapat digunakan kita hanya perlu mengganti konektornya saja.

3. Masalah jaringan karena kegagalan piranti jaringan
              Skala gangguan akibat dari kegagalan piranti jaringan juga bisa bervariasi, dari hanya sebuah komputer karena kegagalan NIC – Lan Card, beberapa komputer karena kegagalan switch, atau bahkan berskala luas karena kegagalan pada switch central yang menghubungkan jaringan server.

4. Gangguan atau kerusakan pada Hub/switch
             Hub/switch merupakan terminal atau pembagi sinyal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB yang kita gunakan memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja, namun jika HUB yang kita gunakan memang benar-benar positif rusak maka kita perlu menggantinya dengan HUB yang baru atau dapat diperbaiki ditempat service khusus, namun saran saya lebih baik mengganti dengan yang baru selain kualitasnya yang lebih bagus biasanya biaya memperbaiki hampir sama dengan biaya membeli baru.

5. Masalah jaringan karena kegagalan sistem
          Kegagalan sistem bisa saja karena ada masalah dengan DHCP server anda sehingga clients tidak menerima IP address. Atau bisa saja karena ada masalah dengan sistem Directory Services anda sehingga clients tidak bisa login ke jaringan. Atau bisa saja karena ada masalah dengan register nama pada sistem DNS anda.

6. Tidak bisa sharing data
          Hal ini sering terjadi dikarenakan sharing pada komputer masih di disable jadi kita harus mengaktifkan dengan cara memilih file atau folder yang ingin kita sharingkan datanya dengan cara klik kanan pada folder atau file tersebut lalu pilih sharing, jika masih tidak bisa juga kemungkinan sedang terjadi hang pada komputer anda dan yang harus ditempuh adalah dengan cara merestart komputer anda.
Hal ini juga sering terjadi karena IP yang kita gunakan salah atau sama dengan IP komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda.

7. Masalah jaringan karena ledakan virus
         Jenis ini juga merupakan masalah jaringan yang bukan karena kegagalan infrastruktur jaringan fisik, akan tetapi sistem jaringan anda akan kebanjiran traffic dari pengaruh virus yang menyerang sistem server dan menulari ke semua komputer dalam jaringan anda. Kinerja dari sistem jaringan anda akan menjadi sangat pelan sekali bahkan boleh dibilang ambruk. Apa yang bisa anda lakukan dengan serangan virus ini adalah menerapkan best practice security policy, pertahanan sistem anda harus kuat sekali dalam menangani serangan itu.

8. Masalah koneksi lambat

Penyebab : Banyaknya PC yang disharing.
Aktifitas Client-Client PC yang Download atau Upload Malware (Virus, Trojan, Spyware) yang menghabiskan Bandwidth serta kondisi PC yang memang lambat.

Solusi : Gunakan Bandwidth management, atau gunakan antivirus serta anti Spyware untuk mengatasi permasalahan tersebut. Atau dapat juga dilakukan dengan cara menambah kecepatan koneksi internet, Menambah kecepatan akses internet sangat diinginkan para pengguna internet. Ada banyak cara digunakan untuk menambah kecepatan akses koneksi internet, dari cara simpel menonaktifkan loading gambar pada browser hingga penggunaan software tertentu.

9. Tidak muncul Local Area Connection
          Hal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi yang harus dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter. Biasanya kalau kita sudah menginstal driver akan mucul Local Area Connetion.

 10. Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru
  Hal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu indikator pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba cabut dan tancapkan kembali, setelah itu kalau masih belum bisa coba periksa konektor pada HUB apakah sudah dikoneksikan dengan HUB atau belum. Jika belum di koneksikan hingga lampu indikator pada HUB menyala dan pada komputer muncul menu pesan Connetion 100 Mbps. IP yang kita gunakan sama dengan komputer lain. Gunakan program IP Scan untuk melihat IP yang sedang aktif dan IP yang masih kosong.

11. Lampu indikator pada kartu jaringan dan pada switch/hub hidup, kabel utp yang digunakan dalam kondisi yang baik, akan tetapi tidak dapat terhubung.
           Kemungkinan terjadi kerusakan pada port kartu jaringan.
           Solusi : Mengganti Kartu jaringan (Network Interface Card) dengan yang baru.

12. Koneksi antara komputer dengan acces point lambat.
           Kemungkinan karena jarak yang terlalu jauh antara komputer dengan acces point.
           Solusi : Memperdekat jarak antara komputer dengan accespoint.

13. Printer tidak dapat di akses pada komputer lain.
           Dikarenakan printer tersebut belum di sharing.
           Solusi :Masuk ke control panel pilih printers and faxes, lalu pilih printer yang akan di             sharing kemudian klik kanan, pilih sharing,terakhir pilih sharing this printer lalu klik ok.

Solusi Masalah - Masalah pada Lapisan Fisik. [Pada OS Windows XP]



    A. Status Jaringan “Connected” Namun Tidak Dapat Terhubung Ke Internet

Status yang tampil menunjukkan bahwa komputer kita telah terhubung dengan jaringan lokal. Meski demikian, komputer kita tidak dapat terhubung ke internet. Langkah yang dapat diambil:


Jalankan Web Browser Anda, dan cobalah untuk mengunjungi beberapa website :

Misalnya coba kunjungi http://wisatalinux.com . Jika dapat membuka satu website dan tidak dapat membuka website lain berarti jaringan komputer Anda baik-baik saja, dan kemungkinan masalah terletak pada ISP. Jika sama sekali tidak bisa terhubung, coba langkah berikutnya.
Coba untuk melepaskan sambungan modem ke line telepon, dan tunggu beberapa saat lalu pasang lagi, dan coba lagi untuk mengunjungi website.
Jika Anda terhubung dengan media wireless, cobalah untuk melepas kabel WAN pada Access Point, tunggu bebera saat dan sambungkan kembali dan coba lagi untuk mengunjungi website.
Cobalah untuk merestart komputer
Jika tetap belum terhubung juga, cobalah untuk menghubungi pihak ISP untuk meminta bantuan.


B. Status NIC atau Wireless: Disabled
Jika ini yang terlihat, coba untuk klik kanan pada icon tersebut dan klik Enable


C. Limited or No Connectivity Status
Langkah yang dapat diambil :
Klik kanan pada icon network adapter dan pilih repair. Coba perhatikan apakah icon tersebut sudah berubah menjadi connected ? Jika sudah berarti komputer Anda sudah dapat terhubung ke jaringan.

Buka property TCP/IP dan pastikan bahwa konfigurasi TCP/IP adalah obtain IP Address Automatically
Cobalah untuk restart komputer Anda
Jika status Anda masih limited, cobalah untuk menghubungi pihak ISP


D. Network Cable Unplugged
      Coba periksa apakah kabel jaringan Anda telah terpasang pada port NIC, jika belum pasangkan kembali,Jika kabel jaringan sudah terpasang namun tetap tidak terhubung, cobalah untuk mengganti port lain pada switch.Jika masih belum bisa, cobalah untuk mengganti kabel jaringan. Siapa tahu, kabel jaringan sudah rusak.Jika tetap belum bisa, kemungkinan kerusakan terdapat pada Network Adapter, cobalah menggantinya dengan Network Adapter lain.

E. Wireless Connection Not Connected
       Periksalah status perangkat wireless Anda pada Windows, pastikan dalam keadaan Aktif.Cobalah untuk melakukan pencarian sinyal pada hotspot area.



Rabu, 11 Oktober 2017

Jaringan Nirkabel

Apa itu jaringan nirkabel ?

        Jaringan nirkabel merupakan suatu teknologi jaringan yang memanfaatkan teknologi gelombang cahaya maupun gelombang radio untuk menghubungkan dua atau lebih perangkat dalam bertukar data. Jaringan ini tidak menggunakan media kabel, sehingga sering disebut pula jaringan wireless. Salah satu penerapan jaringan nirkabel yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah Wi-Fi.

Bagaimana cara kerjanya ?

1. Adaptor wireless komputer menerjemahkan data menjadi sinyal radio dan mengirimkan (memancarkan) menggunakan antena.
2. Router wireless menerima sinyal dan melakukan decode data. Router mengirimkan informasi ke Internet koneksi kabel Ethernet dan terhubung ke komputer penerima.

Pada jaringan nirkabel terdapat tiga buah komponen yang dibutuhkan untuk mengirim dan menerima data, yaitu :
1.   Sinyal Radio (Radio Signal)
2.   Format Data (Data Format)
3.   Struktur Jaringan (Network Structure)

Dalam jaringan computer terdapat tujuh lapisan OSI (Open System Interconnection), yaitu :
1.   Pysical Layer (Lapisan Fisik)
2.   Data-link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
3.   Network Layer (Lapisan Jaringan)
4.   Transport Layer (Lapisan Transport)
5.   Session Layer (Lapisan Sesi)
6.   Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
7.   Application Layer (Lapisan Aplikasi)
     Sinyal Radio bekerja pada Pysical Layer (Lapisan Fisik), lalu format data bekerja mengendalikan beberapa lapisan diatasnya dan Struktur Jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.

      Saat akan mengirimkan data, ketiga komponen tersebut akan berfungsi sebagai alat yang merubah data digital menjadi sinyal radio. Pada saat menerima data, ketiga komponen tersebut akan berfungsi sebagai alat yang merubah sinyal radio menjadi data digital.

      Sinyal radio dapat diubah menjadi data digital dengan cara menyatukan Transmitter (Alat yang menghasilkan gelombang radio), Receiver (Alat yang digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio), dan Antena (Alat yang membantu transmitter dan receiver agar lebih fokus saat mengirim, membuat pola gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio) yang diolah dari gelombang menjadi bit-bit biner dalam semua peralatan wireless LAN tersebut.

Gangguan - Gangguan dalam jaringan nirkabel :

1. Insertion Attacks, yang dapat menyerang jaringan dengan memasukan sesuatu tanpa ijin.
2. Interception and monitoring Wireless traffic, berupa pengiriman pesan/data dengan cara menyiarkannya (broadcasting) ke dalam jaringan. Gangguan model ini umumnya dikenal dengan beragam istilah antara lain, Wireless Sniffer, Hijacking The Session, Broadcast Monitoring, ArpSpoof Monitoring and Hijacking, dan BaseStation Clone (Evil Twin).
3. Misconfiguration, yang dapat disebabkan oleh ketidakpahaman pengguna, atau ketidaktersediaan blue-print jaringan. Bisa juga karena cacat fisik hardware.
4. Client to Client Attacks, dengan memanfaatkan fasilitas filesharing atau menggunakan service TCP/IP.
5. Denial of Service (DoS) berupa pengiriman file seperti virus yang dapat mencatat aktivitas user untuk mendapatkan data (Hybrid Threats).
6. Inteferensi yang mengakibatkan jaringan tidak dapat digunakan. Hal ini karena WiFi mengunakan frekuensi 2,4 GHz yang tidak memerlukan lisensi dari pemerintah dan access point WiFi dapat dibeli dengan bebas. Wajar jika interferensi dimungkinkan karena sifat jaringan yang bebas ini.


Cara mengamankan jaringan nirkabel :

1. Ganti Password Administrator default (bila perlu ganti pula usernamenya)
2. Aktifkan enkripsi
3. Ganti SSID default
4. Aktifkan MAC Address filtering
5. Matikan broadcast dari SSID
6. Berikan alamat IP statis kepada peranti Wi-Fi
7. Pikirkan lokasi access point atau router yang aman
8. Matikan saja jaringan nirkabel jika sedang tidak digunakan




Senin, 24 Juli 2017

[TRAINING CCNA NIXTRAIN] BGP

                               BGP ( Border Gateway Protocol ) 


# Apa itu BGP ? 
   BGP adalah inti dari protocol routing internet.BGP diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengizinkan routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja.
BGP tidak hanya me-routingkan antar autonomos system (AS) yang sama. Namun juga digunakan untuk me-routing antar AS yang berbeda.

Saya akan membuat contoh penggunaan BGP didalam router mengunakan cisco packet tracer.

* Kita buat topologi sederhana seperti dibawah ini


* Setelah itu kita masukkan ip address kedalam masing - masing interface                    berdasarkan tabel di bawah ini.


 Jika sudah selesai mari kita mulai konfigurasi BGP 

# Konfigurasi BGP didalam masing-masing router
   R1
   R1(config)#router bgp 500
   R1(config-router)#neighbor 12.12.12.2 remote-as 600 
   
   R2
   R2(config)#router bgp 600
   R2(config-router)#neighbor 12.12.12.1 remote-as 500

# Verifikasi neighbor router, dengan command show ip bgp summary
    R1
    R1#show ip bgp summary
    BGP router identifier 12.12.12.1, local AS number 500
    BGP table version is 1, main routing table version 6
    0 network entries using 0 bytes of memory
    0 path entries using 0 bytes of memory
    0/0 BGP path/bestpath attribute entries using 0 bytes of memory
    0 BGP AS-PATH entries using 0 bytes of memory
    0 BGP route-map cache entries using 0 bytes of memory
    0 BGP filter-list cache entries using 0 bytes of memory
    Bitfield cache entries: current 1 (at peak 1) using 32 bytes of memory
    BGP using 32 total bytes of memory
    BGP activity 0/0 prefixes, 0/0 paths, scan interval 60 secs  

    Neighbor        V    AS MsgRcvd MsgSent   TblVer  InQ OutQ Up/Down
    State/PfxRcd12.12.12.2      4   600       5       5        1    0    0 00:03:04        4


     R2
     R2#show ip bgp summary
     BGP router identifier 12.12.12.2, local AS number 600
     BGP table version is 1, main routing table version 6
     0 network entries using 0 bytes of memory
     0 path entries using 0 bytes of memory
     0/0 BGP path/bestpath attribute entries using 0 bytes of memory
     0 BGP AS-PATH entries using 0 bytes of memory
     0 BGP route-map cache entries using 0 bytes of memory
     0 BGP filter-list cache entries using 0 bytes of memory
     Bitfield cache entries: current 1 (at peak 1) using 32 bytes of memory
     BGP using 32 total bytes of memory
     BGP activity 0/0 prefixes, 0/0 paths, scan interval 60 secs  


     Neighbor        V    AS MsgRcvd MsgSent   TblVer  InQ OutQ Up/Down
     State/PfxRcd12.12.12.1      4   500       7       7        1    0    0 00:05:33        4

#   Konfigurasi network advertise di masing-masing router.
     R1
     R1#conf t 
     R1(config)#router bgp 500
     R1(config-router)#network 1.1.1.0 mask 255.255.255.0
     R1(config-router)#network 12.12.12.0 mask 255.255.255.0  


     R2
     R2#conf t
     R2(config)#router bgp 600
     R2(config-router)#network 2.2.2.0 mask 255.255.255.0
     R2(config-router)#network 12.12.12.0 mask 255.255.255.0

#  Verifikasi routing table bgp di masing-masing router
     R1
     R1#show ip bgp
     BGP table version is 5, local router ID is 12.12.12.1
     Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best, i - internal,                              r RIB-failure, S Stale
    Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete  

     Network          Next Hop            Metric LocPrf Weight Path 
     *> 1.1.1.0/24        0.0.0.0                  0     0 32768 i
     *> 2.2.2.0/24        12.12.12.2               0     0     0 600 i
     *> 12.12.12.0/24     0.0.0.0                  0     0 32768 i
     *                    12.12.12.2               0     0     0 600 i

     R2
     R2#show ip bgp
     BGP table version is 5, local router ID is 12.12.12.2
     Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best, i - internal,                            r RIB-failure, S Stale
     Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete  

   
     Network          Next Hop            Metric LocPrf Weight Path
     *> 1.1.1.0/24        12.12.12.1               0     0     0 500 i
     *> 2.2.2.0/24        0.0.0.0                  0     0 32768 i
     *  12.12.12.0/24     12.12.12.1               0     0     0 500 i
     *>                   0.0.0.0                  0     0 32768 i

#   Verifikasi koneksi masing-masing PC
      PC-1  
      PC>ping 2.2.2.2  

      Pinging 2.2.2.2 with 32 bytes of data:  

      Reply from 2.2.2.2: bytes=32 time=0ms TTL=126
      Reply from 2.2.2.2: bytes=32 time=1ms TTL=126
      Reply from 2.2.2.2: bytes=32 time=0ms TTL=126
      Reply from 2.2.2.2: bytes=32 time=0ms TTL=126  


      Ping statistics for 2.2.2.2:
          Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
      Approximate round trip times in milli-seconds:
          Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms

       PC-2  
       PC>ping 1.1.1.2
  
       Pinging 1.1.1.2 with 32 bytes of data:  

       Reply from 1.1.1.2: bytes=32 time=1ms TTL=126
       Reply from 1.1.1.2: bytes=32 time=0ms TTL=126
       Reply from 1.1.1.2: bytes=32 time=0ms TTL=126
       Reply from 1.1.1.2: bytes=32 time=0ms TTL=126  


       Ping statistics for 1.1.1.2:
           Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
       Approximate round trip times in milli-seconds:
           Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms

# Tutorial selesai kedua PC saling terhubung.

Mohon maaf bila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam tulisan saya.
Terimakasih.